Sabtu, 12 Juli 2014

Medan MagnetBumi Melemah

Tiga satelit Badan Antariksa Eropa, Mengungkap medan magnet bumi yang terus melemah. Fenomena ini menandai pergeseran kutub yag sedang terjadidan akan berlangsung hingga 2019.
  

Sampel bebatuan yang dikumpulkan dari dasar Samudera Atlantik mengungkap fenomena alam raksasa yang akan dialami bumi.Menurut Ilmuwan, sampel tersebut mmbuktikan bahwa medan magnet bertukar antara utara dan selatan setiap 250.000 tahun.

Perubahan medan magnet terakhir kali terjadi 780.000 tahun silam, yang disebut dengan Pertukaran Brunhes - Matuyama. Menurut ilmuwan, perubahan Selanjutnya akan terjadi dalam beberapa ribu tahun kedepan, tergolong cepat dalam ranah Geologi.

Temuan ini didapat dari temuan beresolusi tinggiyang dibuat oleh tiga satelit milik Badan Antariksa Eropa (ESA), atau biasa disebut dengan Konstelasi swarm. Diluncurkan 2013 silam, Swarm mengumpulkan data - data yang berkaian dengan medan magnet bumi.

Medan Magnet Bumi Melemah
Ketiga Satelit serupa itu, Alpha, Bravo, Charlie, memilikimagnetometer yang bisa mencatat arah dan kekuatan medan magnet. Alat pengukur magnet itu dipasang pada tongkat sepanjang empat meter, agar meminimalisir gangguan dari perlengkapan lain di badan satelit.

Observasi dan Penelitian selama enam bulan, memastika tren umum bahwa medan magnet Bumi mulai melemah. Fenomena ini terutama menguat di belahan langit bagian barat. Sebaliknya di selatan Samudera Hindia , medan magnet bumi menguat sejak Januari.

Medan magnet berperan besar menaungi kehidupan dibumi. Ia melindungi atmosfer Bumi dari hujan partikel bermuatan listrik yang berasal dari Matahari. Partikel tersebut bisa melenyapkan atmosfer sebuah Planet, seperti yang terjadi pada planet Mars.

Kutub Bergerak
Medan magnet Bumi tercipta ketika Logam cair yang mengitari inti Bumi berputar dan membentuk arus konveksi yang bergerak sekitar sepuluh kilometer pertahun.

Pertukaran kutub terjadi didalam perut bumi. Selama beberapa bulan kedepan, ilmuwan ESA akan menganalisa data yang dikumpulkan untuk mengungkap kontribusi magnetik dari sumber lain, sperti mantel dan kerak bumi, samudera, ionosfer dan magnetosfer.

Saat ini kutub selatan disekitar Kanada bergerak setiap hari sejauh 90 meter. Menurut ilmuwan, pergeseran itu akan terus hingga ke arah utara hingga tahun 2019. Analisa terbaru juga memastikan pergeseran medan magnet di kutub utara ke arah Siberia.

Sumber: DW.de

0 komentar:

Posting Komentar