Jumat, 21 Juni 2013

Siklon Tropis Leepi Terbentuk di Filipina

- Pusat Peringatan Siklon Tropis Jakarta pada Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Selasa (18/6/2013), pukul 09.19, menyatakan, siklon tropis Leepi yang terbentuk di perairan Filipina bergerak menjauh dari Indonesia. Siklon ini tidak banyak menimbulkan gangguan cuaca di Indonesia, bahkan menarik massa uap air sehingga mengurangi hujan.Ketika menarik massa uap air, terbentuk beberapa pumpunan angin. Pumpunan menyebabkan konvergensi pembentukan awan. Diprediksi dalam dua hingga tiga hari ke depan, timbul hujan lebat, kata Kepala Bidang Peringatan Dini Cuaca Ekstrem BMKG Hariadi, Selasa, di Jakarta.Pumpunan angin terbentuk mulai dari Selat Makassar ke utara menuju Laut Filipina. Kemudian dari Riau ke arah timur laut menuju Laut China Selatan.Meski massa uap air tertarik siklon Leepi, tekanan rendah di Samudra Hindia sebelah selatan Lampung masih bertahan. Ini membentuk pumpunan angin dari pesisir selatan Jawa Timur hingga perairan selatan Banten.Wilayah di sekitar pumpunan angin ini berpotensi hujan lebat beberapa hari ke depan, kata Hariadi.BMKG memprediksi siklon Leepi pada 72 jam ke depan masih bergerak ke arah timur laut Samudra Pasifik. Diperkirakan kecepatan mencapai 85 kilometer per jam. Siklon diperkirakan terus menguat. Biasanya, wilayah Indonesia terdampak ekor badai yang menyebabkan terjadi hujan lebat.Deputi Bidang Klimatologi BMKG Widada Sulistya mengatakan, fenomena dipole mode negatif atau penghangatan di wilayah Samudra Hindia bagian timur atau memasuki wilayah Indonesia diperkirakan masih berlangsung hingga Agustus.BMKG belum memprediksikan musim hujan berikutnya, kata Widada.Dipole mode negatif diperkirakan memperparah gangguan cuaca berupa hujan ekstrem di wilayah Jawa. Menurut Widada, saat ini BMKG belum memprediksi dipole mode negatif akan berlangsung hingga musim hujan tahun ini atau tidak. (NAW)

Sumber: kompas.com

3 komentar: