Minggu, 26 April 2020

Dipaksa Memahami Mitigasi Bencana

Beberapa bulan ini kita dipaksa untuk belajar bagaimana menjaga kesehatan dan berprilaku hidup sehat, pengetahuan yang selama ini kita anggap tidak terlalu penting dan mungkin cukup orang - orang yang bekerja di dunia itu saja yang mempelajarinya. 

Sejak Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) merebak, dimulai dari kota Wuhan (RRT) virus ini terus menyebar keseluruh negara didunia, dinegara kita juga terkena dampak dari penyebaran virus tersebut.
sebenarnya apakah itu COVID-19? menurut WHO Coronavirus adalah suatu kelompok virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia. Beberapa jenis coronavirus diketahui menyebabkan infeksi saluran nafas pada manusia mulai dari batuk pilek hingga yang lebih serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus jenis baru yang ditemukan menyebabkan penyakit COVID-19. Setelah kita mengetahui apa itu COVID-19, selanjutnya
apa saja gejala umum yang dtimbulkan 

Gejala-gejala COVID-19 yang paling umum adalah demam, rasa lelah, dan batuk kering. Beberapa pasien mungkin mengalami rasa nyeri dan sakit, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan atau diare, Gejala-gejala yang dialami biasanya bersifat ringan dan muncul secara bertahap. Beberapa orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala apa pun dan tetap merasa sehat. Sebagian besar (sekitar 80%) orang yang terinfeksi berhasil pulih tanpa perlu perawatan khusus. Sekitar 1 dari 6 orang yang terjangkit COVID-19 menderita sakit parah dan kesulitan bernapas. Orang-orang lanjut usia (lansia) dan orang-orang dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya seperti tekanan darah tinggi, gangguan jantung atau diabetes, punya kemungkinan lebih besar mengalami sakit lebih serius. Mereka yang mengalami demam, batuk dan kesulitan bernapas sebaiknya mencari pertolongan medis(WHO). 

Bagaimana cara COVID-19 menyebar ? 
Orang dapat tertular COVID-19 dari orang lain yang terjangkit virus ini. COVID-19 dapat menyebar dari orang ke orang melalui percikan-percikan dari hidung atau mulut yang keluar saat orang yang terjangkit COVID-19 batuk atau mengeluarkan napas. Percikan-percikan ini kemudian jatuh ke benda-benda dan permukaan-permukaan di sekitar. Orang yang menyentuh benda atau permukaan tersebut lalu menyentuh mata, hidung atau mulutnya, dapat terjangkit COVID-19. Penularan COVID-19 juga dapat terjadi jika orang menghirup percikan yang keluar dari batuk atau napas orang yang terjangkit COVID-19. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjaga jarak lebih dari 1 meter dari orang yang sakit. WHO terus mengkaji perkembangan penelitian tentang cara penyebaran COVID-19 dan akan menyampaikan temuan-temuan terbaru.

Apakah virus penyebab COVID-19 ini dapat menular melalui udara?
Menurut penelitian sejauh ini, virus penyebab COVID-19 ini umumnya menular melalui kontak dengan percikan dari saluran pernapasan, bukan melalui udara. Lihat jawaban sebelumnya tentang “Bagaimana cara COVID-19 menyebar?”

Apakah COVID-19 dapat menular dari orang yang tidak menunjukkan gejala? Cara utama penyebaran penyakit ini adalah melalui percikan saluran pernapasan yang dihasilkan saat batuk. Risiko penularan COVID-19 dari orang yang tidak ada gejala sama sekali sangatlah rendah. Namun, banyak orang yang terjangkit COVID-19 hanya mengalami gejala-gejala ringan, terutama pada tahap-tahap awal. Karena itu, COVID-19 dapat menular dari orang yang, misalnya, hanya batuk ringan tetapi merasa sehat. WHO terus mengkaji perkembangan penelitian tentang cara penyebaran COVID-19 dan akan menyampaikan temuan-temuan terbaru.

Apakah saya dapat tertular COVID-19 dari feses orang yang terjangkit penyakit ini? Risiko penularan COVID-19 dari feses orang yang terinfeksi COVID-19 adalah kecil. Penelitian awal memang mengindikasikan bahwa dalam kasus-kasus tertentu virus ini bisa ada di feses, tetapi dalam konteks wabah yang sedang terjadi ini, rute penularan ini tidak menjadi kekhawatiran. WHO terus mengkaji perkembangan penelitian tentang cara penyebaran COVID-19 dan akan menyampaikan temuan-temuan terbaru. Namun demikian, karena risiko tetap ada (walaupun kecil), hal ini memperkuat alasan mengapa kita harus rajin mencuci tangan setelah menggunakan kamar mandi dan sebelum makan. (WHO)

Apa saja yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk melindungi masyarakat dan mencegah penyebaran  virus ini?

Secara garis besar pemerintah telah banyak melakukan berbagai cara untuk melindungi masyarakat dari penyebaran virus ini. dimulai dari pemerintah pusat sampai ke pemerintah daerah. Seperti pelarangan Mudik/Pulang Kampung* oleh pemerintah pusat dan juga penerapan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) untuk wilayah - wilayah yang sudah menjadi zona merah dan mngusulkan untuk penerapan PSBB tersebut.
Untuk wilayah Provinsi Sumatera Selatan, Gubernur dan Wakil secara sigap mempersiapkan semua kemungkinan yang terjadi, mulai dari menyiapkan wisma atlit jaka baring sebagai Rumah Isolasi bagi masyarakat terkena virus ini.
Bapak Herman Deru selaku Gubernur Sumatera Selatan sangat aktif dalam menggerakkan dan mengecek secara langsung kesiapan Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Sumatera Selatan dalam meghadapi virus ini. Langkah - langkah pencegahan yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan antara lain dengan pembatasan akses kluar-msuk kendaraan yang akan melintasi perbatasan Sumatera Selatan, hal ini dilakukan bertujuan untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 tersebut. Dan untuk memastikan kebutuhan pokok masyarakat Sumatera Selatan aman, Bapak Herman Deru juga melakukan pengecekan ke Bulog untuk memastikan kebutuhan pokok tersebut dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Sumatera Selatan hingga beberapa bulan kedepan.

Disamping itu Kota Palembang sebagai Ibu Kota Provinsi dengan jumlah pasien COVID-19 yang relatif banyak. Juga mengeluarkan penerapan PSBB sebagai langkah memutus rantai penyebaran virus tersebut.

Itulah beberapa langkah yang sudah dilakukan Pemerintah mulai dari Pusat sampai daerah. Sekarang hal ini tidak akan berjalan sebagaimana mestinya kalau kita sebagai masyarakat tidak melakukan himbauan pemerintah untuk berdiam diri dirumah untuk sementara waktu, bekerja dari rumah,  dan beribadah dirumah sebagai salah satu cara kita untuk memutus rantai penyebaran virus tersebut.


Daftar Pustaka : https://www.who.int/indonesia/news/novel-coronavirus/qa-for-public



0 komentar:

Posting Komentar